AL HIKMAH

Gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin (kita yang mengatur waktu bukan kita yang diatur oleh waktu), Kuasai pikiranmu, kamu akan dapat melakukan apa pun yang kamu Inginkan dengan pikiran tersebut. .

Rabu, 11 September 2013

HAKEKAT JILBAB

A'udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim.
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim.
Assalamu  'alaikum  warahmatullaahi  wabarakatuh.

Asyhadu anla ilaaha Ilallah, wahdahulaa syariikalah, wa ashadu anna Muhammadan ‘abduhu warasuluh,  laa  nabiya ba'dah. Alhamdulillaahirobbil 'alamiin, washolatu wa salamu 'alaa  sayyidinaa Muhammadin wa aalihi wa shohbihi wasallam.

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanallaahu wata'ala, yang mana kita telah diberi nikmat. Antara lain nikmat: Islam, Iman, Ihsan, nikmat sehat wal afiat, nikmat  panjang umur dan dengan izin-Nya pula kita bisa berkumpul disini. Kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan, mohon ampunan serta berkah dan inayah-Nya, kepada-Nya pula kita memohon perlindungan agar kita dijaga dari keburukan jiwa dan perbuatan. Orang yang memperoleh hidayah Allah tidak akan tersesat dan orang yang disesatkan Allah tidak ada orang yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Shalawat, salam, Rahmat dan keselamatan semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat-sahabatnya, para pengikut-pengikutnya yang setia muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat. Yang mana beliau telah menyelamatkan, telah memberi penerangan, telah memberi petunjuk kejalan yang benar, menuju selamat didunia sampai di akhirat nanti, insya Allah, amien ya Rabbal 'alamiin.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudaraku dan Adik-adiku yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Detik kedetik, menit kemenit, jam kejam, hari kehari, bulan kebulan lama-lama menjadi tahun, tidak terasa umur kita sudah berapa sekarang? Kata Imam Al Gozali : " Apakah yang paling dekat dengan kita" yang paling dekat dengan kita adalah maut.  Mau kemana nantinya, sudah pasti menuju kealam kubur dan akhirnya surga atau neraka tempat yang abadi buat kita. 

Disini saya mengingatkan, keluarga saya dan anak-anak saya khususnya dan bagi pembaca umumnya (kaum hawa) untuk mengetahui apa "HAKEKAT MEMAKAI JILBAB", dibawah ini penulis sampaikan kisah nyata yang terjadi pada adik perempuan sahabat saya dari Madiun, yang bekerja di salah satu perusahaan asing, adik perempuannya meninggal dalam usia remaja (alias ABG).

"HAKEKAT MEMAKAI  JILBAB"

Kisah ini saya dapat dari sahabatku yang bekerja di salah satu perusahaan asing, di Kaltim: Disini saya kutibkan kisah nyata seorang gadis yang menginjak remaja atau kerennya jaman sekarang (ABG) yang sebelumnya tidak karuan tingkah lakunya, namun setelah sadar akan kekeliruannya dan sudah mengerti "HIKMAH MEMAKAI JILBAB" Allah memanggilnya.

Kisah nyata ini dari kawan saya bekerja.
Kisah nyata ini semoga berguna bagi yang membacanya, terutama kaum Hawa, juga bagi yang punya istri, yang punya anak perempuan, adik perempuan, saudara perempuan, kakak perempuan, yang masih punya Ibu, yang punya keponakan perempuan........

Sahabatku menceritakan:
Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku , banyak teman  cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji.

Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang rada keras:  "Mama coba lihat deh , tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita kita , malah teman teman Ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om , sering jalan jalan , masih mending Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah ma kaya gituan " , bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada,  kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis , lirih terdengar doanya:  "Ya Allah , kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah ".

Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri ,(bukan Effendy Khoiri lhoo)(entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah , hingga dijuluki si buta , bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh Adikku , dan dia bertanya sama aku: "Kak , memang yang baru pindah itu istrinya buta , bisu dan tuli ? "..hus aku jawab sambil lalu" kalau kamu mau tau datangin aja langsung kerumahnya".

Eehhh tuuh,  anak benar benar datang kerumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan yang drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau lesu mejadi pucat pasi….entah apa yang terjadi.?  

Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang, lagi..rok panjang, lengan panjang…aku sendiri jadi bingung….aku tambah bingung campur syukur kepada Allah SWT karena kulihat perubahan yang ajaib..yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan...kulihat dia banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti jadi majalah majalah islam , dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku …tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur'annya, sholat sunat nya…dan yang lebih menakjubkan lagi....bila teman ku datang dia menundukkan pandangan…Segala puji bagi Engkau ya Allah SWT jerit hatiku..
Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun). Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah SWT agar Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis, aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat sendat ibuku bilang sama aku: "Dhi, adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir hidupnya "..Tak dapat kutahan air mata ini...
Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary yang selalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar...hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu Khoiri…disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :


Tanya jawab ( kulihat dilembaran itu banyak bekas tetesan airmata )

Annisa : Aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.

Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati.

Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih kelihatan cantik.

Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT dan bila Allah SWT berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya.

Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?

Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT diakhirat nanti,  jilbab adalah hijab untuk wanita.

Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.

Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami.

Annisa : Apa itu hakekat jilbab ?

Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin. Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhrim kamu. Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Hijab telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium cium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat.

Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT,  bila kamu sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu, itulah hakekat jilbab.

Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa melaksanakan semuanya.

Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang kedua kali, pada saat roh roh manusia seperti anai anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada dialam ini.

Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam macam tergantung dari amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya menangis, menangis karena hari itu Allah SWT murka, belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah SWT dipadang mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung, Allah SWT. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari Perhitungan nanti!!

Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan  banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya, Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan,  kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain muhrimnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary.

Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah SWT menerima Adikku di sisinya, Amin , Subhanallah.

Bapak-Bapak, Ibu-ibu, Saudara-Saudaraku, adik-adikku dan Anak-anakku yang dimuliakan oleh Allah SWT. Khususnya kaum hawa.

Saya mengharap kisah nyata ini bisa menjadi iktibar, menjadi pelajaran  bagi kita , bagi putri-putri kita semua. Semoga meresap dihati yang membacanya dan semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk, memberi Rahmat, hidayah bagi yang membaca dan menghayatinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan iman kita untuk menjalankan (memenuhi) segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa-apa yang dilarang-Nya, dan mendapat derajat takwa yang tinggi, selamat didunia sampai di akhirat nanti, mendapat pertolongan dan syafa'at di hari yaumul hisab dan mendapat surga yang tinggi, amien. Wallaahu a'lam bish shawab, billaahi taufik wal hidayah. Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.


Sumber: Majalah Percikan Iman, Edisi 4 Tahun II

Senin, 09 September 2013

Jika Orang Tua Tidak Merestui, Bolehkah Kami Menikah?


Publikasi: 10/09/2013 17:43 WIB

Assalaamu'alaikum wr. wb.
pak, saya sedang ada kasus dengan seorang muslimah, saya berniat menikahinya dengan landasan kami berdua sudah saling mencintai, namun sangat disayangkan ketika saya melamar ke kedua orangtuanya menolak dengan alasan keluarga kami tidaklah setaraf dalam tingkat perekonomian dengan keluarga mereka. Karena ditolak akhirnya kami memutuskan hubungan.
Namun amat disayangkan sang muslimah masih berharap benar saya bisa menikahinya dan dia mengatakan bahwa dia begitu sangat mencintai saya dan tidak mau kehilangan saya. Apakah benar jika kedua orang tuanya sudah tidak mau menyetujui pernikahan kami berarti kami tidak boleh menikah? Adakah solusi terbaik yang harus kami lakukan saat ini bu? Saya khawatir dia semakin depresi dengan keadaannya saat ini.
Sebab (maaf) kedua orang tuanya sangat keras dan tidak mengizinkan kami bertemu, bahkan orang tuanya sempat mengancam akan membunuh kami berdua jikalau masih berhubungan. Dan entah sudah berapa kali kekerasan fisik menimpanya karena dia masih nekat untuk tetap menghubungi saya. Saya mengharapkan jawaban dari ibu segera, sebab dia sudah lama menderita. Terima kasih

Wassalaamu'alaikum wr. wb.

Jawaban
Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.

Pernikahan dalam Islam hanya dapat terjadi jika ada persetujuan wali dari pihak perempuan. Karena wali perempuan, dalam hal ini ayah kandungnya, menjadi salah satu syarat utama hukum sahnya pernikahan tersebut. Jadi memang tidak boleh jika anda menikahi wanita tersebut jika orang tua kandungnya terutama ayahnya tidak menyetujuinya.
Saya tahu tidak mudah bagi anda berdua menerima kenyataan bahwa tidak mungkin menikah jika wali dari pihak perempuan tidak merestuinya. Namun ini adalah sesuatu yang mau tidak mau harus dihadapi dengan kesabaran dan tawakal kepada Allah. Kita harus yakin bahwa masalah jodoh adalah sesuatu yang sudah menjadi ketentuan-Nya. Keyakinan akan takdir dari-Nya ini seharusnya membuat hati kita menjadi lebih tenang karena yakin apapun rintangan yang menghambat jika memang jodoh maka tidak akan lepas dari diri kita. Dan Allah memiliki banyak cara untuk terjadinya apa yang sudah menjadi kehendak-Nya.
Jika anda berdua yakin kepada Allah maka sebaiknya menyikapi semua ini dengan sabar, berdoa dan usaha yang baik. Kemudian jika segala upaya telah dilakukan dan tidak juga berhasil maka sikap terbaik adalah menerima takdirnya dengan kepasrahan dan meyakini bahwa inilah yang terbaik dari Allah. Cinta terhadap sesama makhluk adalah sesuatu yang fana jadi sebaiknya tidak menjadikannya sebagai alasan untuk durhaka kepada orang tua.
Melakukan hal-hal yang membuat murka orang tua seperti meneruskan hubungan tidak akan memperbaiki keadaan malah hanya akan menambah dosa dan memperparah keadaan. Masalah depresi maka berilah dorongan pada wanita tersebut untuk lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah. Masalah depresi dan stress hanya bisa dihadapi dengan keimanan dan orang beriman seharusnya bisa mengatasinya.

Hati Ini Masih Bimbang


Publikasi: 10/09/2013 10:35 WIB

Assalamualaikum wr. wb.

     Saya merasa bahwa anda masih penuh dengan kebimbangan padahal rencana pernikahan sudah ditentukan. Sebaiknya anda segeralah memantapkan hati anda untuk memutuskannya. Namun saya dapat mengerti kegelisahan anda karena ternyata calon pasangan ini masih belum benar agamanya. Jujur saja hal ini memang berat karena Jika kita mau mengikuti apa yang digariskan dalam islam maka islam sangat mementingkan masalah agama dan akhlaq dalam menentukan pasangan hidup.

      Seorang yang baik agamanya dalam islam bukanlah seorang yang hanya punya keluasan ilmu agamanya namun orang yang baik agamanya adalah yang benar aqidahnya dan dipraktekkannya dalam kehidupan kesehariannya sebagai perwujudan dari keyakinan dan keluasan ilmunya. Dan kriteria ini sebenarnya amat penting bagi seorang wanita karena dia akan menyerahkan kepemimpinan dalam rumah tangganya kepada suami yang seharusnya membawa pada keselamatan dunia akherat.Mungkinkah ini dilakukan oleh suami yang hubungannya saja dengan Allah buruk ?
     Jika kita mengharapkan ketentraman dalam rumah tangga sebaiknya pilihlah orang yang sekiranya baik agama dan akhlaqnya sejak awal dan bukan berharap bahwa suatu saat dia akan berubah. Pernikahan tidak menjamin seseorang akan berubah, ketika kita sudah memutuskan untuk menikahi seseorang maka kitapun siap menerimanya secara utuh dengan kelemahan dan kelebihannya. Jika kita merasa belum siap menerima dirinya dengan kelemahan yang terdapat padanya saat ini, maka sebaiknya kita pertimbangkan lagi masak-masak keputusan kita.
     Jika anda memang berkeras untuk menikah dengannya sebenarnya ini sangatlah baik karena akan mengakhiri fitnah akibat terlalu lama berpacaran . Namun sebaiknya usahakan Calon anda ini diperbaiki dulu aqidahnya sehingga benar pula dalam praktek agamanya. Sholat adalah hal yang paling esensial dalam islam yang merupakan wujud keimanan dan keyakinan kepada Allah. Dan jika ternyata anda sudah menetapkan pilihan maka jaga hati anda dari kecenderungan pada laki-laki lain, jika belum bisa maka artinya hati anda masih belum yakin terhadap calon ini.
     Saudari yang Sholehah dalam islam sebenarnya tidak dikenal istilah pacaran sebagaimana yang dipahami banyak orang saat ini. Pacaran cenderung membuat kita memutuskan pilihan akan calon pasangan berdasarkan hawa nafsu. Dan inilah yang sering menjadi masalah setelah pernikahan, karena memandang calonnya baik saja dalam kacamatanya ketika pacaran, saat menikah baru kelihatan lebih jernih akan belang-belangnya. Bersihkan dulu hati anda dan lakukanlah sholat isthikaroh dengan benar, sehingga diharapkan Allah akan menuntun anda dalam memutuskan keputusan penting ini tanpa diikuti oleh hawa nafsu. Demikian saran dari saya semoga bermanfaat. Wallahua'lam bishawab.


Wassalammua'laikum wr.wb

Wanita Dicipta Untuk Dilindungi



Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
Allah tidak menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala kesepian di surga. Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup laki-laki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya.
Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.
Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak menyebabkan laki-laki buta mata, buta telingga, bahkan buta mata hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang valuenya.
Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya, dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal jepit yang tak berguna.

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri di gelapnya malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan ringgit atau real dengan mayat terbujur kaku sebagai resikonya?

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya seperti seonggok jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dunggu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkah, karena ketidakmampuan kita medidik dan mencintainya, karena ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dekat dengan hatinya untuk dicintainnya.
Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.

Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau tidak, ia bisa seganas srigala.

Jangan Takut Bilang Cinta



Tatkala usia terus merangkak naik sementara calon suami tak kunjung datang, segera keresahan mulai melanda. Pada masa-masa yang terbilang cukup rawan ini seringkali tanpa disadari, ada perilaku-perilaku yang mestinya tak layak dilakukan oleh seorang muslimah yang 'kadung' dijadikan teladan dilingkungannya. Ada muslimah yang menjadi sangat sensitif terhadap acara-acara pernikahan ataupun wacana-wacana seputar jodoh dan pernikahan. Atau bersikap seolah tak ingin segera menikah dengan berbagai alasan seperti karir, studi maupun ingin terlebih dulu membahagiakan orang tua. Padahal, hal itu cuma sebagai pelampiasan perasaan lelah menanti jodoh.
Sebaliknya, ada juga muslimah yang cenderung bersikap over acting. terlebih bila sedang menghadiri acara-acara yang juga dihadiri lawan jenisnya. Biasanya, ia akan melakukan berbagai hal agar “terlihat”, berkomentar hal-hal yang tidak perlu yang gunanya cuma untuk menarik perhatian, atau aktif berselidik jika mendengar ada laki-laki shaleh yang siap menikah. Seperti halnya wanita dimata laki-laki, kajian dengan tema “lelaki” pun menjadi satu wacana favorit yang tak kunjung usai dibicarakan dalam komunitas muslimah.
Haruskah terus menerus bersikap membohongi diri seperti contoh pertama diatas. Betapa lelahnya kita ketika harus berbuat seperti itu sementara seolah tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain menunggu dan berharap semoga Allah segera mendatangkan pilihan-Nya. Atau masihkah tidak merasa malu untuk menghinakan diri dengan aksi over acting dan 'caper'.
Menurut Fauzil Adhim, banyaknya muslimah yang belum menikah di usianya yang sudah cukup rawan bukannya tidak siap, tetapi karena mereka tidak pernah mempersiapkan diri. Kesiapan disini, termasuk di dalamnya adalah kesiapan untuk menerima calon yang tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan sebenarnya, meski jika ditilik kembali sesungguhnya lelaki tersebut sudah memiliki persyaratan yang 'sedikit' lebih dibanding lelaki biasa. Misalnya, setidaknya sholatnya benar, akhlaqnya baik, tidak berbuat syirik dan pergaulannya tidak jauh dari orang-orang shaleh. Artinya, lanjut Fauzil, tidak usah mematok kriteria terlalu tinggi. Walaupun sebenarnya, sah-sah saja untuk melakukannya.
Pada keadaan tertentu, seringkali para muslimah seperti tidak berdaya mengatasi kelelahannya mencari -menunggu- jodoh. Padahal, ada satu hal yang boleh dan sah saja untuk dilakukan oleh seorang muslimah, yakni menawarkan diri untuk dipinang. Hanya saja, selain masih banyak yang malu-malu membicarakannya, banyak pula yang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tabu, karena tidak pernah dicontohkan oleh para orang tua kita. Asalkan pada lelaki yang baik-baik, dalam pandangan Islam sah-sah saja wanita menawarkan diri untuk dipinang.
Senada dengan Fauzil Adhim, Ustadz Ihsan Tanjung dalam salah satu rubrik konsultasi keluarga pernah mengatakan, seorang muslimah sebaiknya mengungkapkan perasaannya -keinginannya untuk dilamar- kepada seorang lelaki shaleh yang menjadi pilihannya, ketimbang dia lebih mungkin terkena dosa zina hati karena terus menerus mengharapkan si lelaki tanpa kejelasan atau kepastian.
Hanya saja, yang mungkin perlu diperhatikan adalah seberapa tinggi daya tawar yang dimiliki oleh para muslimah itu ketika dia harus mengungkapkan perasaannya. Pertanyaan yang sering muncul adalah "seberapa pantas dirinya" saat meminta si lelaki untuk melamar dan menikahinya. Untuk hal ini, sepantasnya bukan kata-kata terlontar dari mulut untuk mengkhabarkan kepantasan diri. Namun, dengan mempertinggi kualitas keshalehahan tanpa mengagungkan kecantikan wajah, mengkedepankan akhlaq yang baik sebagai pakaian sehari-harinya disamping juga ia perlu membenahi penampilannya untuk sekedar meningkatkan kepercayaan diri, dan menjaga mata pandangannya untuk selalu bercermin kepada hati, karena disanalah cinta dapat berkembang.

Bagi mereka, Kepentingan menghaluskan wajah tidak mengalahkan kepentingannya untuk menghaluskan jiwanya, karena kecantikan yang murni justru terpancar dari jiwa yang cantik (inner beauty). Kecantikan seperti inilah yang senantiasa tumbuh sepanjang waktu. Jika hal-hal itu sudah dipersiapkan sebaik mungkin dan terpatri menjadi hiasan diri, maka melangkahlah untuk menjemput impian. Namun demikian, perlu juga rasanya untuk melatih menata hati dan berjiwa besar jika terpaksa harus bertepuk sebelah tangan atau menerima kenyataan diluar harapan.

Bagaimana Mencintai Karena Allah?




Assalaamu'alaikum Wr Wb,
Niat saja tak cukup untuk membuktikan diri di hadapan Allah bahwa cinta kita bukan cinta gombal. Mencintai karena Allah syaratnya antara lain:

1. Yang kita cintai tsb bukan sesuatu yang terlarang untuk dicintai,       misalnya tak boleh mencintai musuh Allah, meskipun bapak       
    sendiri.
2. Tidak mendahulukan cinta kepada makhluk lebih dari pada cinta     kepada Khalik, artinya kalau harus memilih maka kita tahu yang       kita pilih tetap Allah.
3. Dalam mencintai makhluk Allah, kita tak melanggar aturan 
    Allah, meskipun makhluk yang kita cintai akan rela pada kita       
    jika kita melanggar, kita tak mau melanggar. Misalnya, jika               seorang pria yang mencintai seorang wanita yang bukan                   mahramnya karena Allah, ia tak melakukan zina hati, zina mata       apalagi zina badan, betapapun si wanita tsb menginginkan si pria     tersebut memegang tangannya, memandangnya dsb.
4. Mencintai sesuatu tak boleh membuat kita lalai dari kewajiban-       kewajiban yang sudah dibebankan kepada kita dari Allah.                 Misalnya karena sedang jatuh cinta sampai lupa makan lupa             tidur, lupa jihad dan lain-lain. Wallahua’lam bishshowwaab

   Wassalaamu'alaikum Wr Wb 

Cintailah Istri Anda


Seorang wanita adalah pusat segala kebaikan yang dikuasai penuh oleh perasaan. Keberadaannya tergantung pada cinta dan kasih sayang. Ia ingin dicintai oleh orang lain dan makin banyak yang mencintai makin baik. Ia sangat mengorbankan dirinya agar disukai. Sifat ini sangat kuat dalam diri wanita sehingga bila ia menyadari bahwa tak seorang pun mencintainya, ia akan menganggap dirinya gagal. Ia akan kecewa terhadap dirinya dan merasa terbuang. Karena itu, pasti orang dapat menyatakan bahwa rahasia pria yang berhasil dalam kehidupan perkawinannya adalah pengungkapan rasa cintanya kepada dirinya. Rekan-rekan sekalian ! Istri anda, sebelum menikah dengan anda sangat menikmati cinta dan kasih sayang orang-tuanya. Kini, setelah ia menyetujui perkawinan dengan anda, setelah ia memilih untuk hidup bersama anda, ia mengharapkan anda untuk memenuhi keinginan-keinginannya dalam cinta dan kasib sayang. Ia mengharapkan anda untuk menunjukkan cinta yang Iebih daripada yang diterimanya dari orangtua dan sahabat-sahabatnya. Ia telah begitu mempercayai anda dan itulah sebabnya maka ia mempercayai anda dengan segala keberadaannya.
Rahasia perkawinan yang bahagia adalah pengungkapan cinta kepada istri anda. Bila anda ingin mendapatkan hatinya, bila anda ingin agar ia mematuhi permintaan-permintaan anda, bila anda ingin memperkuat tali perkawinan anda, buatlah agar ia mencintai anda, atau selalu setia kepada anda, atau ..., maka anda harus selalu menunjukkan kasih sayang dan mengungkapkan cinta anda kepadanya.
Bila anda tidak memberikan kasih sayang anda kepada istri, maka ia akan kehilangan daya tarik kepada rumahnya, anak-anaknya dan di atas semua itu, kepada anda. Rumah anda akan selalu dalam keadaan berantakan. Ia tidak akan sudi melakukan usaha untuk seseorang yang tidak dicintainya. Sebuah rumah tanpa kasih sayang akan mirip dengan neraka yang menyala, walaupun rumah itu tampak sangat rapi dan penuh dengan barang-barang Istri anda mungkin akan menjadi sakit atau mengalami kekacauan mental. Ia mungkin akan mencari kesenangan dengan orang lain bila anda tidak memberinya cinta dan kasih sayang. Ia mungkin akan bersikap dingin terhadap anda dan rumah tangga sehingga ia akan menghendaki perceraian.
Andalah yang bertanggungjawab terhadap semua ini karena anda telah gagal untuk memberinya cinta dan kasih sayang. Memang benar, bahwa tahap-tahap perceraian terjadi karena sikap-sikap yang tidak ramah. Persahabatan dan cinta dalam keluarga lebih berharga daripada apa pun dan karena itulah Allah telah menjadikannya tan-da-tanda kekuasaan dan berkah yang luar biasa yang telah dikaruniakan kepada manusia. Al-Quran menyatakan : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (QS 30:21)

Minggu, 08 September 2013

Bagaimana Islam Mengatur Fase Pra Nikah?


Assalamu'alaikum wr.wb.
Ustadz langsung aja yang saya ingin tanyakan adalah :
Apakah mencintai seseorang karena Allah swt diperbolehkan dalam Islam? Bagaimana cara taaruf yang sesuai dengan syariah Islam? Bagaimana bila setelah masa taaruf itu dilanjutkan dengan khitbah, berapa lama waktu yang diperbolehkan setelah hitbah menuju ke pernikahan? Apakah khitbah boleh dilakukan hanya dengan alasan krn dengan adanya khitbah keduanya merasa sudah ada kepastian jodohnya nanti, jadi mereka tidak khawatir akan jodohnya. selain itu dengan adanya khitbah pandangan keduanya jadi terikat,tidak dapat "melirik" yang lain sehingga dapat terhindar dari perbuatan dosa. Apakah alasan itu diperbolehkan dalam Islam? Bagaimana tatacara hitbah menurut Islam? Terima kasih
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Jawaban:
1. Dalam Islam mencintai atau membenci seseorang harus disandarkan kepada Allah, dan barangsiapa yang cintanya tidak disandarkan kepada Allah, berarti masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam imannya.
Diriwayatkan dari Anas r.a katanya: Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang, maka dengan perkara itulah dia akan memperoleh kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah dan RasulNya lebih daripada selain keduanya, mencintai seorang hanya karena Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam Neraka." (HR. Bukhari Muslim)
2. Ta'aruf yang sesuai dengan Islam adalah saling mengenal nama, akhlak, sifat, kondisi keluarga, ekonomi, sosial, kesehatan dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Namun selama ta'aruf tersebut tidak dibolehkan melakukan pacaran, seperti duduk berduan, jalan-jalan berduaan, saling bersentuhan, saling pandang-pandangan dan hal-hal lain yang mendekatkan kepada perzinahan. Namun perkenalan tersebut dilakukan lewat ibu, saudara perempuan atau orang-orang dekat calon yang akan dijadikan sebagai isteri.
Dalam proses ta'aruf diperbolehkan untuk melihat wajah serta dua telapak tangan atau saling bertukar foto dan biodata masing-masing.Tidak ada ketentuan antara jarak ta'aruf, khitbah dan nikah, namun tidak boleh dilama-lama, dan apabila bisa dilakukan lebih cepat, maka hal itu lebih baik sehingga dapat menghindarkan dari fitnah.
Khitbah tidak mengubah status apa pun antara seorang laki-laki dan perempuan. Apa yang tadinya haram tetap haram. Hanya saja kalau seorang wanita dikhitbah, dia tidak boleh dikhitbah oleh laki-laki lain hingga laki-laki yang mengkhibahnya membatalkannya. Adapun cara mengkhitbah adalah datang kepada wali calon istri untuk menanyakan apakah dia setuju jika anak wanitanya dinikahi.
Acara khitbah pun dapat dijadikan ajang untuk saling mengenal antara calon suami istri dalam batas-batas syariat dan antara keluarga keduanya.Adapun pemberian hadiah dari laki-laki kepada wanita yang dikhitbah tidak ada anjuran dalam syariat Islam, sebab hal itu hanyalah adat kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Wallahu A'lam bishawwab.
Ust. ADE SETIAWAN 

BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP / SMA ......................................

PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR


Langkah-Langkah Pembentukan Kelompok.


  1. Fasilitator menyiapkan alat tulis / spidol, papan tulis serta ruangan yang agak luas.
  2. Seluruh siswa diminta untuk maju ke depan dengan membentuk sebuah lingkaran.
  3. fasilitator memerintahkan agar setiap siswa membentuk / memilih kelompok        8-10 orang ( sama besar ) dalam waktu 15 detik.
  4. Apabila kelompok sudah terbentuk , maka kelompok yang jumlahnya lebih banyak agar mengurangi anggotanya untuk bergabung dengan kelompok lain yang jumlahnya paling sedikit dengan tanpa paksaan sehingga jumlahnya sama besar.
  5. Langkah selanjutnya, fasilitator memerintahkan kelompok yang sudah terbentuk untuk memilih ketua kelompok atas kesepakatan anggota kelompoknya dan memberi nama kelompok ( misal : Genius, Creative, Excellence, dll. )
  6. Selanjutnya , fasilitator memerintahkan agar masing-masing kelompok untuk berkumpul / bergerobol secara terpisah diantara kelompok lainnya.
  7. Fasilitator mempersiapkan pertanyaan antara 5 – 10 pertanyaan dengan waktu masing-masing 25 detik, sebagai bahan game yang akan dilakukan oleh masing-masing kelompok.( misal : urutan jumlah saudara kandung dari yang terbanyak sampai yang tersedikit, urutan tinggi badan dari yang terendah sampai yang tertinggi, dll.). Apabila dari perintah tersebut dirasa sudah pas maka kelompok beserta anggotanya cepat berjongkok dengan cara berjajar memanjang ke belakang.
  8. Langkah selanjutnya, fasilitator mengecek kebenaran sesuai dengan urutan perintah dimulai dari kelompok pertama sampai kelompok terakhir dengan cara mencatat di papan tulis. Apabila kelompok itu benar sesuai dengan perintah maka mendapat nilai 100 sedangkan kelompok yang salah mendapat nilai 0.
  9. Pada akhir sesion fasilitator menjumlah untuk menentukan pemenang pertama, apabila masih ada waktu kelompok yang jumlah nilainya sama besar maka diadakan pertanyaan satu kali lagi.
  10. Terakhir, fasilitator menanyakan kepada seluruh anggota kelompok tentang makna dari permainan ini ( misal: setiap kelompok akan menjawab; adanya keakraban, saling komunikasi, kerjasama, dll).

Model Silabus Mata Kuliah Dasar-Dasar Kesehatan

                                                                 
A.     MATA KULIAH                                      :           DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
B.      KODE/ SKS                                           :           KL.21105 / 2
C.    DESKRIPSI SINGKAT                 :           Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan keterampilan mengidentifikasikan masalah-masalah kesehatan lingkungan dengan mempelajari tentang kesehatan lingkungan sebagai suatu sistem, sejarah kesehatan lingkungan, landasan keilmuan kesehatan lingkungan, upaya-upaya kesehatan lingkungan, pendekatan pemecahan masalah kesehatan lingkungan dan pengenalan alat dalam identifikasi masalah kesehatan lingkungan.
                                               
D.     STANDAR KOMPETENSI  :   Pada akhir semester mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep kesehatan lingkungan, terampil menidentifikasi serta mampu merencanakan langkah-langkah serta melakukan upaya pemecahan masalah kesehatan lingkungan.

E.      KOMPETENSI DASAR       :           Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
1.      Menjelaskan konsep dasar dan sejarah kesehatan lingkungan
2.      Menjelaskan Pendekatan ekologis dan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan.
3.      Menguraikan Parameter, standar dan kriteria kesehatan lingkungan.
4.      Mengidentifikasi Permasalahan kesehatan lingkungan.
5.      Merencanakan dan melakukan upaya monitoring dan rekayasa kesehatan lingkungan.
6.      Melakukan Praktik identifikasi dan deteksi masalah penyediaan air.
7.      Melakukan Praktik identifikasi dan deteksi masalah vektor dan binatang pengganggu.
8.      Melakukan Praktik identifikasi dan deteksi masalah penyehatan makanan.
9.      Melakukan Praktik identifikasi pencemaran badan air.
10.  Melakukan Praktik identifikasi dan deteksi masalah K3 di perusahaan.
        TUJUAN                            :  setelah mengikuti materi perkuliahan Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan, mahasiswa dirharapkan:
1.      Memahami kesehatan lingkungan sebagai suatu sistem.
2.      Memahami sejarah Perkembangan Kesehatan lingkungan
3.      Memahami landasan keilmuan kesehatan lingkungan.
4.      Memahami konsep hubungan manusia dengan kesehatan lingkungan.
5.      Memahami pendekatan ekologis dalam kesehatan lingkungan.
6.      Memahami pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan.
7.      Memahami parameter, standar dan kriteria kesehatan lingkungan.
8.      Memahami permasalahan kesehatan lingkungan.
9.      Memahami dan melakukan upaya monitoring dan rekayasa kesehatan lingkungan.
10.  Memahami dan mempraktikan identifikasi dan deteksi masalah penyediaan air.
11.  Memahami dan mempraktikan identifikasi dan deteksi masalah vektor dan binatang pengganggu.
12.  Memahami dan mempraktikan identifikasi dan deteksi masalah penyehatan makanan.
13.  Memahami dan mempraktikan identifikasi pencemaran badan air.
14.  Memahami dan mempraktikan identifikasi dan deteksi masalah K3 di perusahaan.

F.       MATERI POKOK    :
1.      Kesehatan lingkungan sebagai suatu sistem.
2.      Sejarah Perkembangan Kesehatan lingkungan
3.      Landasan keilmuan kesehatan lingkungan.
4.      Konsep hubungan manusia dengan kesehatan lingkungan.
5.      Pendekatan ekologis dalam kesehatan lingkungan.
6.      Pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan.
7.      Parameter, standar dan kriteria kesehatan lingkungan.
8.      Permasalahan kesehatan lingkungan.
9.      Upaya monitoring dan rekayasa kesehatan lingkungan.
10.  Praktik identifikasi dan deteksi masalah penyediaan air.
11.  Praktik identifikasi dan deteksi masalah vektor dan binatang pengganggu.
12.  Praktik identifikasi dan deteksi masalah penyehatan makanan.
13.  Praktik identifikasi pencemaran badan air.
14.  Praktik identifikasi dan deteksi masalah K3 di perusahaan.
G.     PENGALAMAN BELAJAR  : direncanakan beberapa bentuk pengalaman belajar dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dari setiap materi pokok antara lain:
1.      Ceramah
2.      Diskusi dalam berbagai model
3.      Praktik laboratorium, workshop dan kunjungan lapangan.
4.      Penugasan.

H.     INDIKATOR           :
1.      Menyebutkan pengertian dan istilah-istilah kesehatan lingkungan.
2.      Menjelaskan sistem lingkungan dan sistem kesehatan lignkungan.
3.      Mengidentifikasi perbedaan sisten lingkungan dan sistem kesehatan lingkungan.
4.      Menguraikan secara berurutan sejarah kesehatan lingkungan internasional dan nasional.
5.      Menjelaskan landasan keilmuan esakta.
6.      Menjelaskan landasan keilmuan non esakta.
7.      Menjelasakan konsep hubungan manusia dengan kesehatan lingkungan.
8.      Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan.

9.      Menguraikan masalah-masalah kesehatan lingkungan.

10.  Menjelaskan upaya-upaya kesehatan lingkungan.

11.  Mengidentifikasimasalah-masalah kesehatan lignkungan.
12.  Terampil  menggunakan peralatan kesehatan lingkungan.
13.  Terampil mengidentifikasi masalah penyediaan air.
14.  Mampu menganalisa dan membuat laporan identifikasi maslah penyediaan air.
15.  Terampil mengidentifikasi masalah vektor dan binatang pengganggu.
16.  Mampu menganalisa dan membuat laporan indentifikasi masalah vektor dan binatang pengganggu.
17.  Terampil mengidentifikasi masalah penyehatan makanan.
18.  Mampu menganalisa dan membuat laporan mengidentifikasi masalah penyehatan makanan.
19.  Terampil mengidentifikasi masalah pencemaran badan air.
20.  Mampu menganalisa dan membuat laporan mengidentifikasi masalah pencemaran badan air.
21.  Terampil mengidentifikasi masalah pencemaran masalah K3 di perusahaan.
22.  Mampu menganalisa dan membuat laporan mengidentifikasi masalah masalah K3 di perusahaan.
I.       PENILAIAN                   : Item penilaian meliputi beberapa bentuk antara lain:
1.      Penilaian proses
a.       Penilaian kinerja mahasiswa
b.      Penilaian tugas
2.      Penilaian hasil
Penilaian tes UTS dan UAS (soal objektif tes dan essay tes).

J.      WAKTU                          :
Waktu perkuliahan yaknin 1 x 100 menit  teori dan 1 x 100 menit praktik.

K.      SUMBER BELAJAR    :
1.      Notoatmodjo.S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, hal 146-194
2.      Dasar-dasar kesehatan lingkungan Slamet.JS, 2002;
3.      Notoatmodjo.S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, hal 146-194
4.      Dasar-dasar kesehatan lingkungan Slamet.JS, 2002;
5.      Buku Pedoman pengajaran Mata Kuliah dasar-dasar kesehatan lingkungan pada Institusi pendidikan ahli madya Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, Jakarta, Depkes, hal 1-48.
6.      Kesehatan Lingkungan, FKM UI, Jakarta hal 5-84
7.      Notoatmodjo.S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, hal 146-194
8.      Slamet.JS, 2002, Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta, UGM Press, hal 7-14
9.      Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, Yogyakarta, Kanisius, hal 121-134
10.  Sutrisno.T, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih,Jakarta, Rineka Cipta, hal 1-84 Madelan, 1995, Sistem
11.  Pengelolaan sampah, Ujung Pandang, PAM-SKL
12.  2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, hal 146-194, 38-40
13.  Ryadi. ALS, 1982, Kesehatan Lingkungan, Surabaya, Karya Anda, hal 9-82

14.  Sutrisno.T, 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih,Jakarta, Rineka Cipta,

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More