KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan taufiq-Nya makalah ini dapat
penulis selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan
kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dan seluruh
pengikutnya hingga hari kiamat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah sosiologi dakwah yang diampu oleh dosen: Mohamad Kholil,
S.S., M.S.I., dengan judul: “Dakwah Dalam Dunia Cybermedia (Sosial Network)”.
Kepada
semua pihak, khususnya Dosen Pengampu/Pembimbing yang telah mengarahkan dan
membantu memberikan saran dan pemikiran kepada penulis dalam penyusunan makalah
ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya. Harapan
penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan
khususnya bagi pribadi penulis sendiri. Tak lupa, kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan/koreksi makalah ini agar menjadi
lebih baik.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Teknologi di era globalisasi telah
mengalami kemajuan yang begitu pesatnya, beragam macam media komunikasi
bersaing dalam memberikan informasi yang tanpa batas. Dunia kini telah dan
sedang berubah, bergulir dalam proses revolusi informasi dan komunikasi yang
melahirkan peradaban baru sehingga mempermudah manusia untuk saling berhubungan
serta meningkatkan mobilitas sosial. Kehadiran media massa, seperti surat
kabar, radio, televisi dan internet, sebagai komunikasi abad modern telah
berpengaruh luas. Suatu pesan atau berita dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Fasilitas
internet merupakan yang terlengkap dan terefisien, dimana segala bentuk dan
macam informasi dapat diakses dengan mudah dan murah, didukung dengan semakin
menjamurnya warung internet yang memasang tarif murah, kemana dan dengan
siapapun kita berkomunikasi dapat kita lakukan dengan mengunakan fasilitas
internet, fasilitas tersebut biasa dikenal dengan istilah mailing list, yaitu
komunikasi yang dilakukan melalui tulisan yang bersifat langsung.
Hingga saat ini aktivitas dakwah di
kalangan umat muslim masih tetap berlangsung dan perhatian pada dakwah semakin
besar. Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di
masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formal lainnya. seiring
dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah Islamiyah
tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi informasi seperti
Internet. Dengan trend digital life, sesungguhnya kemudahan dari Allah SWT
untuk nasyrul fikrah semakin terbuka lebar.
Kegiatan dakwah akan dapat berjalan
secara efektif dan efisien harus menggunakan cara-cara yang strategis dan tepat
dalam menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Salah satu aspek yang bisa ditinjau
adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal ini adalah media dakwah, karena
dakwah merupakan kegiatan yang bersifat universal yang menjangkau semua segi
kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga cara berdakwah
pun sekarang mengalami perkembangan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara
sederhana, tetapi mulai memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar
segmen dakwah lebih meluas dan agar dakwah bisa dilakukan lebih insentif.
Dakwah bisa dilakukan melalui media massa dan diterima oleh orang banyak.
Karena sifatnya massal maka penerima pesan dakwah tidak hanya dikalangan
tertentu saja. Kalangan yang dijangkau bisa luas begitu pula dampak yang
ditimbulkannya. kini berdakwah mempunyai tantangan sendiri. Media komunikasi
pun terbagi menjadi dua yaitu, memanfaatkan jalur cetak atau konvenkuensi.
Selain itu ada pula yang bersifat elektronik, yang merupakan implikasi dari
kemajuan teknologi. Media komunikasi cetak misalnya surat kabar, majalah,
selembaran dan lain sebagainya. Sedangkan media komunikasi elektronik misalnya
pesawat televisi, dan yang paling mutakhir adalah internet.
Dakwah melalui internet merupakan
suatu inovasi terbaru dalam syiar Islam, dan tentunya akan memudahkan para da’i
dalam melebarkan sayap-sayap dakwahnya. Penggunaan media internet sebagai media
dakwah merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas
cakrawala dakwah Islamiyah. Kesempatan yang dimaksud ialah bagaimana
orang-orang yang peduli terhadap kemampuan dakwah maupun memanfaatkan media
internet tersebut sebagai sarana dan media dakwah untuk menunjang proses dakwah
Islamiyah.
Umat Muslim harus mampu menguasai dan
memanfaatkan sebesar-besaranya perkembangan teknologi informasi, ”Dari sisi
dakwah, kekuatan internet sangat potensial untuk dimanfaatkan,”
B.
Rumusan Masalah
Berikut
rumusan masalah, agar masalah yang diuraikan tidak keluar dari kajian yang akan
dibahas.
1.
Apa pengertian dari
dakwah ?
2.
Apa pengertian
cybermedia (sosial network) dan contohnya?
3.
Bagaimankah dakwah
dalam dunia cybermedia (sosial network)?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini:
1.
Untuk Mengetahui
arti dakwah
2.
Untuk Mengetahui
arti cybermedia (sosial network) dan contohnya ?
3.
Untuk Mengetahui
bagaiman dakwah dalam dunia cybermedia (Sosial Network)
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Dakwah
Secara etimologi dakwah berasal dari
bahasa Arab “da’wah” yang berarti: Seruan-Ajakan-Panggilan. Dengan demikian
secara etimologi dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh)
pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang
lain memenuhi ajakan tersebut. Ada banyak pendapat dari beberapa ulama mengenai
pengertian ilmu dakwah, diantaranya sebagai berikut:
• H.
Endang S. Anshari, dakwah merupakan penjabaran, penterjemahan dan
pelaksanaan Islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia termasuk
didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian,
kekeluargaan dan sebagainya.
• Prof.
Thoha Yahya Omar MA, dakwah Islam adalah mengajak manusia dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk
kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.
• Anwar
Masy’ari, dakwah adalah “proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas
yang dilakukan dengan sadar dan sengaja berupa ajakan kepada orang lain untuk
beriman dan menaati Allah, amar ma’ruf dan nahi mungkar.
B.
Pengertian
Cybermedia (Sosial Network) dan Contohnya.
Cybermedia adalah salah satu penyaluran
pesan lewat media massa yang distribusinya melalui internet, dimana cara
penyajiannya bersifat luas, up to date (terkini), interaktif dan bersifat dua
arah. Simpelnya, cybermedia di sini lebih bermakna sebagai jurnalisme online.
Keberadaan Cybermedia memang menjadi angin segar bagi kalangan jurnalis cetak.
Hampir seluruh pers cetak di Indonesia mempunyai situs onlinenya misal
detik.com, kompas.com, kr.co.id dan masih bayak lagi. Sedangkan dalam arti luas
cybermedia mencakup segala komunikasi dan interaksi yang menggunkan media
internet. Misal : Friendster, Facebook, Youtube, blog, msn live, skype dan
lain-lain.
Sementara jejaring sosial (sosial network)
merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian
terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
C.
Dakwah
Dalam Dunia Cybermedia (Sosial Network).
Perkembangan teknologi saat tidak dapat
dibantah lagi, dan dunia digital sekarang seolah sudah menjadi tren masyarakat
terkini. Meskipun teknologi digital sangat membantu dan meringankan para
pemakainya (user) akan tetapi teknologi manual masih dibutuhkan dan tidak untuk
ditinggalkan secara total.
Banyak media yang
digunakan untuk sarana berdakwah seperti: Televisi, Radio, Koran, Majalah dan
sekarang yang sedang populer adalah Internet. Dengan perkembangan internet yang
cukup pesat di Indonesia memang banyak keuntungan yang bisa dimanfaatkan, salah
satunya adalah kemudahan dalam berdakwah.
Banyak hal yang akan kita dapatkan
dengan berdakwah melalui internet. Tentunya kita tidak bisa dengan bebas dan
keras menyuarakan pendapat kita, ada etika dan peraturan tersendiri meskipun di
dunia maya. Dan ini sejalan dengan prinsip dakwah islamiyah, bahwa dalam
berdakwah harus selalu dengan perkataan mulia (qoulul hasan), bukan dengan
cercaan dan kata-kata kasar. Esensinya berdakwah tidak hanya sekedar berorasi
atau hanya berkata-kata saja akan tetapi berdakwah dengan memberikan uswah
khasanah. Pada intinya apabila perkataan dan tindakan seorang da’i sesuai
dengan apa yang dilakukannya maka akan banyak pula yang akan mengikutinya. Oleh
karena itu seorang da’i dapat menyampaikan dakwah qauliyah dengan diiringi
dakwah dengan perbuatan nyata (fi’liyah) secara perlahan dan tidak cenderung
brutal sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat: 125.
Yang artinya: “Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Berdakwah melalui media internet
tergolong cukup mudah dan sangat praktis bukan hanya jangkauannya yang sangat
luas, internet juga menghilangkan batas-batas rasisme, golongan, agama dan
lainnya sehingga internet menjadi media bebas untuk menuangkan pemikiran
seseorang dalam sebuah tulisan dan tidak terbatas oleh waktu dan ulasan
pembahasannya pun akan lebih gamblang, mengena dan dapat ditelaah pembacanya
kapanpun dan dimanapun ia berada. Jadi untuk mengulas sebuah permasalahan yang
banyak terjadi dimasyarakat seorang da’i harus memiliki wawasan yang luas serta
pengalaman baik bersifat pribadi atau pengalaman yang didapatkan dari orang
lain.
Dalam memperluas dakwah, tidak ada
salahnya kalau memanfaatkan teknologi internet yang telah berkembang pesat saat
ini. Internet menjadi salah satu media paling efektif untuk menyalurkan bakat
atau pemikiran karena internet digunakan dan diakses secara global seluruh
manusia yang ada di muka bumi ini. Meskipun demikian, seseorang juga harus
dapat bijak dalam menggunakan teknologi ini karena internet bak dua belah mata
pisau yang dapat membentuk manusia-manusia berkepribadian positif dan juga
sebaliknya apabila seseorang tidak bijak dalam menggunakannya maka dapat
membentuk manusia-manusia berkepribadian negatif. Mari kita jadikan media
internet sebagai sarana yang dapat mendukung wawasan kita, sehingga banyak
hal-hal positif yang didapatkan dan dapat diamalkan kepada orang lain yang
membutuhkan pengetahuan baik yang bersifat umum atau keagamaan.
Dakwah melalui jaringan internet dinilai
sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya :
1.
Mampu menembus
batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif
terjangkau,
2.
Pengguna jasa
internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada
jumlah penyerap misi dakwah.
3.
Para pakar dan
ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi
dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i,
4.
Dakwah melalui
internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka
bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan
kehendak bisa dihindari,
5.
Cara penyampaian
yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau
segmen yang luas.
Apabila dakwah itu sendiri
tidak diartikan dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh
sebagian kalangan komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara
formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan
jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling
berjalan kaki door to door. Pada hakekatnya ada metode lain yang bisa di
sampaikan yaitu :
1.
Dengan menggunakan
fasilitas website seperti yang telah dilakukan oleh banyak organisasi Islam
maupun tokoh-tokoh ulama. Berdakwah dengan menggunakan fasilitas ini dianggap
lebih fleksibel dan luas.
2.
Dengan menggunakan
fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim
pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya.
3.
Dengan menggunakan
fasilitas chatting yang memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung.
4.
Dengan cara tulisan
yang diakses di internet dan nantinya disebarluaskan agar para komunitas internet
bisa membacanya.
Kelebihan Internet Sebagai Media Dakwah Dibandingkan
media dakwah yang lain, Internet memiliki tiga keunggulan :
1.
Karena sifatnya yang never turn-off (tidak pernah dimatikan) dan unlimited
access (dapat diakses tanpa batas). Internet memberi keleluasaan kepada
penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun.
2.
Internet merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berdiskusi tentang
pengalaman spiritual yang mungkin tidak rasional dan bila dibawa pada forum
yang biasa akan mengurangi keterbukaannya.
3.
Sebagian orang yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi sering kali mendapat
kesulitan guna mengatasi dahaga spiritual mereka.
Dan dalam berdakwah juga kita harus
mempunyai Strategi Berdakwah, dan dalam Melalui Internetpun harus ada
strateginya agar dakwah kita lebih diterimah oleh masyarakat.
Strategi
dakwah adalah merupakan metode, siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan
dalam aktivitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan sekali
dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman,
globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah
keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi
interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya dengan kemajuan
peradaban manusia menjadikan globalisasi sebagai sebuah ideologi bagi
masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi. Untuk
dapat mencapai tujuan yang tepat dan mendapatkan kebehasilan, maka seorang da’i
harus pandai dalam memilih media dakwah. Masyarakat masa kini adalah masyarakat
plural yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga
kecanggihan teknologi mau tidak mau akan menghadapi dan menjadi idaman dalam
kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi telah membuka sekat dan
menghilangkan batas ruang dan waktu, sehingga memilih dan menggunakan media
dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman. Dengan
demikian, media dakwah merupakan wasilah bagi keberhasilan dakwah yang
dilakukan.
Pendakwah di zaman ini tidak lagi mapan
dengan hanya kebolehan berpidato atau berceramah. Tetapi pendakwah zaman ini
adalah penyelidik dan penggerak kepada penyelesaian masalah semasa secara
praktis. Artinya dalam posisi ini mempunyai kesadaran dan telah menempatkan
pada posisi startegis dengan menghadirkan dan mengikutsertakan teknologi
informasi sebagai mitranya dalam dakwah amar ma’ruf.
Keberadaan internet sebagai media dakwah
sudah bukan lagi pada tataran wacana lagi. Seharusnya para ulama, da’i, dan
para pemimpin-pemimpin Islam sudah menyadari dan segera melakukan
langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasi-generasi muda
kita agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media
internet.
Sebuah langkah yang baik telah banyak
dilakukan oleh ulama-ulama di timur tengah dan para cendekiawan Islam di Eropa
dan Amerika yang menyambut media internet sebagai senjata dakwah.
Langkah-langkah untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat
jaringan-jaringan tentang Islam, diantaranya: cybermuslim atau cyberdakwah,
Situs Dakwah Islam, YoutubeIslam atau IslamTube, Website, Blog dan Jaringan
sosial seperti: Facebook dan twitter. Masing-masing cyber tersebut menyajikan
dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang
beragam variasinya.
Berdakwah melalui internet tidak hanya
sebatas di dunia maya, karena sejatinya kita semua ada di dunia yang nyata,
saling bertegur sapa dan bersilaturahmi antara manusia. Dari dunia maya kita
bisa mengenal dan mendapat sahabat sahabat yang banyak, dan bisa mempertemukan
satu sama lainnya di dunia nyata.
Dari sinilah akan
terbentuk suatu komunitas cyber yang saling mengeluarkan pendapatnya untuk
melakukan perubahan dan kemajuan rakyat Indonesia baik di tingkat regional
maupun nasional. Dan tidak metutup kemungkinan, ajang seperti ini bisa
digunakan sebagai sarana dakwah, membawa misi kebaikan untuk kemajuan bersama.
Banyak komunitas blogger
di Indonesia, bahkan setiap daerah mempunyai komunitas tersendiri dan saling
mempunyai misi ; menjunjung tinggi dan menebar citra daerahnya masing-masing.
Selain itu mereka juga berorientasi
memajukan sumber daya manusia yang ada untuk kemajuan daerah. Banyak cara yang mereka
lakukan, diantaranya adalah dengan mengadakan pelatihan menulis, membuat blog
kepada para siswa sekolah, mengadakan lomba bertemakan semangat yang positif
untuk suatu perubahan, dan lain
sebagainya.
Dari ketikan tangan
seorang blogger bisa menginspirasi seseorang untuk berbuat yang lebih baik,
apalagi spirit itu dilandasi dengan spirit amar ma’ruf.
Ada juga salah satu portal yang mendukung
agar kita tidak ketinggalan informasi seputar teknologi terbaru yaitu Pusat
Teknologi. Selain itu, web blog ini juga mengulas tips dan trik yng menarik dan
bermanfaat untuk kemajuan teknologi. Dengan semua media itu, berdakwah menjadi
lebih mudah dan terorganisir. Memanfaatkan sesuatu yang ada sebagai ajang
silaturahmi dan berdakwah.
Pada prinsipnya, berdakwah adalah amar
ma’ruf (menyerukan kepada manusia semua perbuatan yang baik) dan nahi munkar
(mencegah segala perbuatan keji yang mungkin dilakukan manusia) sebagaimana
yang pernah dilakukan oleh rasul, sebagaimana Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 104,
yang artinnya: “Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.”
Fa man ya’mal mitsqala
dzarratin khairan yarahu, wa man ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarahu “Maka
barang siapa mengerjakan kebaikan seberat (biji) dzarrah niscaya dia akan
melihat (balasan) nya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat (biji)
dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”. Dan yang harus diingat oleh
semua orang Fi ayyi ardhin tatha’ wa anta mas’ulun ‘an islamiha, “Di bumi
manapun anda menapakkan kaki maka anda bertanggung jawab atas keislamannya”.
Saatnya kita semua berimprofisasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk
menuju Indonesia yang lebih maju dan gemilang.
Semangat dakwah yang disebut diatas;
meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moril” yang
sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan
dakwah terus dilakukan, hingga kini. Setelah beratus tahun berselang sejak
dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini dakwah telah
menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di
buku, koran, majalah, tv dan radio mendapatkan komplementernya berupa text dan
hypertext di Internet.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Internet memberikan banyak sekali
manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan
untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau
pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Pada akhirnya
nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan
motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat
atau mudharat.
Internet ini memungkinkan pengguna
komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi
dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke
komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video,
membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan
lain-lain.
Pemanfaatan Internet sebagai media
berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet yang tidak
terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bias disebarkan dengan
cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang
disebarkan lewat internet dapat menjangkau siapapun dan dimanapun asalkan yng
bersangkutan mengakses internet. Tak hanya konsep dakwah konvensional yang
dapat diberikan melalui internet. Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu
untuk kepentingan bisnis islami, silaturahmi dan lain-lain, oleh sebab itu,
umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya
perkembangan teknologi informasi.
Pada hakekatnya metode dan sarana untuk
berdakwah sangat banyak dan luas atau bahkan mungkin tidak akan ada batasnya.
Sebab semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini
selagi tidak berbenturan dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan
sebagai metode dan sarana untuk berdakwah. Akan tetapi, ada kekurangan bila
berdakwah melalui internet diantaranya sasarannya yang mungkin terbatas yaitu
hanya bagi orang yang menggunakan internet dan mereka mampu untuk mengakses
internet. Sedangkan orang-orang yang mempunyai internet, bisa di kategorikan
menengah ke atas. Dengan demikian berdakwah melalui internet atau dunia maya
memiliki cakupan yang sangat luas, bisa sampai pada tahapan intenational bukan
lagi nasional .
B.
Saran
dan Rekomendasi
kita sebagai umat islam mempunyai kewajiban
untuk menyeru kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran, selain itu juga dimanapun kita berada di bumi allah maka
sampaikanlah ayat-ayat allah walaupun satu ayat karena ini merupakan salah satu
tugas kita sebagai umat muslim.
Dibuatnya makalah ini mesti masih banyak
kekurangannya dari kesempurnaanya entah
dari pembahasannya maupun dari cara penulisannya, tapi penulis tetap berusa sebisa mungkin agar
makalah ini bisa diselesaikan dan dibuat dengan sebaik-baiknya. Dan semoga bisa
memberikan maanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Azis, Moh, Ilmu
Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2009.
Arbi, Armawati, Dakwah
dan komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003.
Syukir, Asmuni
Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
As Shouwy, Ahmad, Metode
Dakwah dalam Perkembangan IPTEK, Jakarta:Gema Insan Press, 1985.
Abd.Khaliq, Abdurahman, Strategi
Dakwah Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi : CV. Pustaka Mantik,
2002.
0 komentar:
Posting Komentar