Khutbah
Pertama
الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَمَرَناَ باِلْإِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ وَالإِبْتِعاَدِ
عَنِ العاَدَاتِ الجاَهِلِيَّةِ. وَالصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٌ
لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا نَبِيَّ الرَحْمَةِ وَقُدْوَةَ الأُمَّةِ لِنَيْلِ
السَعَادَةِ فيِ الدُنْيَا وَالآخِرَةِ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ
آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى
اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Maasyiral muslimin
rakhimakumullah!
Pada
kesempatan yang mulia ini marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa
Taala yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan Islam sehingga kita
senantiasa dapat melaksanakan amanah yang Allah berikan kepada kita semua yang telah menciptakan manusia
sebaik-baik ciptaan. Begitu pula shalawat serta salam mari kita
panjatkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhmmad saw yang telah memberikan kita jalan hidayah
Ilahi sehingga selalu mendapat petunjukNya dalam melaksanakan kegiatan kita
sehari-hari.
Hadirin jamaah Jumat yang
dimuliakan Allah!
Dalam
era modern dan era masyarakat industri seperti sekarang ini, peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang didukung oleh kemampuan akal, dalam memajukan
segala aspek kehidupan manusia sangat dominan sekali. Dan peranan orang berilmu
dimana-mana kita saksikan menonjol sekali dalam membangun dan memajukan
masyarakatnya, agamanya, dan bangsanya.
Secara
duniawi kedudukan mereka yang berilmu tersebut lebih terhormat dan lebih
disegani, sedang secara ukhrawi,derajat merekapun dihadapan Allah ditinggikan
beberapa derajat, sebagaimana firman Allah:
يرفع الله الذين آمنوا
منكم والذين أوتوا العلم درجات (المجادلة:11)
Allah akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat (QS
Al-Mujaadalah:11).
Selanjutnya, dengan ilmu
pengetahuan pula manusia yang diciptakan Allah swt sebagai khalifah dimuka bumi
ini mampu membuka tabir tanda-tanda zaman dan mampu memanfaatkan serta mengolah
segala apa yang ada di bumi ini bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Dan
dengan ilmu pengetahuan pulalah manusia dapat membuat sesuatu sulit menjadi
mudah. Misalnya, kalau zaman dahulu kaum muslimin Indonesia yang pergi
menunaikan ibadah haji memerlukan waktu yang berminggu-minggu bahkan
berbilang bulan, tapi sekarang dengan ditemukannya pesawat udara, para calon haji bisa sampai
ke tanah Arab hanya beberapa jam saja.
Untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allahpun dan juga
beribadah kepadaNya serta bermuamalah kepada sesama makhluknyapun kita perlu berilmu.
Bagaimana seorang muslim dapat melaksanakan ibadah haji,
misalnya, kalau dia tidak mempunyai ilmu, atau paling tidak tahu tata cara
menunaikan ibadah haji ?. Berapa banyak kita menyaksikan kaum yang lemah yang tidak
bisa mengubah nasibnya karena tidak berilmu ?. Disinilah letak perbedaan. Dalam
Al-Qur’an Allah berfirman :
هل يستوى
الذين يعلمون والذين لايعلمون (الزمر:9)
Katakanlah,
adakah sama orang – orang yang mengetahui dengan orang-orang yangk tidak
mengetahui (QS Az-Zumar : 9).
Hadirin
kaum muslimin yang berbahagia !
Kalau kita kembali pada
lembaran sejarah diturunkannya ayat Al-Qur’an untuk pertama kalinya, yaitu :
اقرأ باسم
ربّك الذى خلق,
خلق الإنسان من
علق, اقرأ وربّك
الأكرم, الذى علّم
بالقلم, علّم الإنسان
مالم يعلم (العلق:1-5)
Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah yang mengajar manusia dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan pada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(QS. Al-Alaq : 1-5)
Makna yang tersirat dari ayat
diatas adalah kaum muslimin perlu ilmu pengetahuan yang bernafaskan nilai-nilai
Illahiyah. Karena dengan itulah kita mampu mengenal Allah. Dan untuk menjadi
orang yang berilmu tentu banyak jalannya, apakah dengan pendidikan formal
ataupun lewat jalur non formal. Sebab dunia pada dasarnya merupakan lembaga
pendidikan semasa kita hidup. Dalam istilah pendidikannya biasa disebut long
life education.
Dalam sebuah hadist rosulullah
bersabda :
أنّ رسول
الله صلّى الله عليه
وسلّم قال: من
سلك طريقا يلتمس
فيه علما سهّل
الله له طريقا
إلى الجنّة (رواه مسلم)
Siapa yang berjalan disuatu
jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan memudahkannya jalan menuju ke
surga (HR Muslim).
Jamaa’ah
Jum’at Rakhima Kumullah !
Demikian pula dengan akal
manusia yang merupakan sumber untuk
dapat memahami dan menalar ilmu
pengetahuan adalah pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya
Islam
mengakui, bahwa akal disamping sebagai sarana penangkap ilmu pengetahuan, juga
sebagai tempat berpijaknya manusia itu diberi Agama, bahkan diakui pula usaha
akal ini sebagai sumber hukum islam yang ketiga sesudah Al-Qur’an dan sunnah,
yang diistilahkan dengan Ijtihad. Hal ini terbukti dengan sabda Rassul SAW :
لا دين
لمن لا عقل له (رواه البخارى)
Tidak
ada agama bagi orang yang tidak berakal (HR Bukhori(
Dan didalam Al-Qur’an sendiri
banyak kita dapati ayat-ayat yang mendorong manusia untuk mempergunakan akal
pikirannya untuk menyelidiki segala sesuatu yang ada dan bahwa sesuatu itu ada
yang menjadikan ada dengan maksud dan tujuan tertentu bukan dengan sia-sia.
Allah berfirman :
إنّ فى
خلق السماوات والأرض
والاختلاف الليل والنهار
لآيات لأولى الأباب,
الذين يذكرون الله
قياما وقعودا وعلى
جنوبهم ويتفكّرون فى
خلق السماوات والأرض
ربّنا ماخلقت هذا
باطلا سبحانك فقنا
غذاب النار (آل عمران)
Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
orang yang berakal yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata) Ya .. Tuhan kami, tiadalah Kau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siska nereka (QS
Al-Imron : 190-191).
Sidang
Jum’at yang berbahagia !
Akan tetapi kitapun harus
menyadari bahwa walaupun kebebasan berpikir ada ditangan manusia, ilmu
pengetahuan dan tekhnologi tanpa dilandasi iman yang kuat serta istiqomah
terhadap keterbatasan-keterbatasan akal pikiran maka bencanalah akibatnya. Bisa
pula membawa manusia kepada kebiadaban. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr.
Alexis Carrel, sarjana Amerika Serikat yang mendapat
nobel pada tahun 1948, bahwa kemajuan ilmu dan tekhnologi mendorong manusia
kepada kebiadaban. Dan ilmu yang
diberikan Allah kepada kita manusia
hanyalah setitik air ditengah samudra ilmu yang Allah miliki.
وماأوتيتم من
العلم إلاّ قليلا (الإسرأ:85
Tidaklah kamu diberikan
pengetahuan melainkan sedikit (QS Al-Isra’ : 85)
Semoga kita kaum muslimin
senantiasa diberi petunjuk dan hidayah Allah dalam berilmu amaliyyah serta
mampu mengemban
amanahNya. Amien ya … Robbal A’lamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ
القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ
وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى كُلِّ رَسُوْلٍ
أَرْسَلَهُ.
وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ ، أَمَرَكُمْ بِالصَلاَةِ وَالسَلاَمِ عَلَى نَبِيِّهِ الكَرِيْمِ فَقَالَ الله ُتَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ:
وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ ، أَمَرَكُمْ بِالصَلاَةِ وَالسَلاَمِ عَلَى نَبِيِّهِ الكَرِيْمِ فَقَالَ الله ُتَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ:
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
{إنَّ
اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ
وسَلّموا تَسْليمًا}
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا
محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ
سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا
بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَعْوَاتِ يَاقَضِيَ
الحَاجَاتِ، اللّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الكَفَرَةَ
وَالمُشْرِكِيْنَ، اللّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي
قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالعِسْيَانَ
وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَاشِدِيْنَ، اللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هذِهِ
القُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ
وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ
فَوَثِّقِ اللّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا وَاهْدِهَا سُبُلَهَا
وَامْلَأْهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُو وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الإِيْمَانِ
بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَأَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ وَأَمِتْهَا
عَلَى الشَهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ،
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
عبادَ اللهِ، إنَّ
اللهَ يأمرُ بالعَدْلِ والإحسانِ وإيتاءِ ذِي القربى وينهى عَنِ الفحشاءِ والمنكرِ
والبَغي ، يعظُكُمْ لعلَّكُمْ تذَكَّرون. اذكُروا اللهَ العظيمَ يذكرْكُمْ
واشكُروهُ يزِدْكُمْ واستغفروه يغفِرْ لكُمْ واتّقوهُ يجعلْ لكُمْ مِنْ أمرِكُمْ
مخرَجًا. وَأَقِمِ الصلاة .