Belajar
tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah
berbahaya.
Sifat
orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut
kepada Tuhan.
Orang
paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung
dari keburukannya.
Semua
ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia. Mereka
datang untuk mendidik manusia.
Tertipulah
yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan
orang yang tidak dipercaya dan menghasratkan apa yang tak dimiliki.
Sahabat
yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang
hanya membenarkan kata-kata anda.
Keluhuran
budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
Memperbaiki
diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.
Orang
yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
Cinta
kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada
sesama.
Ulurkan
cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan
kecewa.
Cinta
indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
Cinta
akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan
cinta, hidup tiada terasa indah.
Melihatlah
ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu
maka hidup akan tenteram.
Seseorang
yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan
orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.
Orang
besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil
sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.
Bukan
kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam
kehidupan.
Perjuangan
seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.
Dalam
perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas
tunjukkan kemampuan Anda.
Tegas
berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam
itu keras dalam kesewenang-wenangan.
Watak
keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.
Berbagi
rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, akan
mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.
Sesungguhnya,
bukan beratnya beban yang menjadikan kita tertekan, tapi lemahnya sikap kita
terhadap diri sendiri.
Berikut
adalah 10 sifat orang yang melemahkan dirinya sendiri:
1. Orang
lemah – menunggu semangat sebelum bertindak, yang sebetulnya tidak pernah
datang.
2. Orang
lemah – lebih banyak berbicara tentang resiko daripada tentang tindakan.
3. Orang
lemah – melihat orang yang rajin bekerja sebagai orang yang sombong dan sok
pamer.
4. Orang
lemah – sering menasihati orang lain untuk berhati-hati terhadap resiko.
5. Orang
lemah – lebih suka menjadi tukang analisa daripada menjadi pelaksana yang
menghadapi kenyataan.
6. Orang
lemah – kalau kalah logika dari orang pandai dan sukses, dia bilang: Ah, sok
tahu! –
He he … puk puk.
7. Orang
lemah – sering bilang ‘sok tahu’ kepada yang tahu, dan ‘ah teori’ kepada yang
sukses membuktikan.
8. Orang
lemah – paling sering berbicara tentang nasib dan takdir, tapi dengan
pengertian
yang salah.
9. Orang
lemah – sesungguhnya sudah lama menyerah, tapi memelihara penampilan sebagai
komentator.
10. Orang
yang sudah lama menjadi penakut, tapi belum sukses – harus mencoba keberanian.
0 komentar:
Posting Komentar