Rabu, 27 Februari 2013

Belajar Dari Kata Kata


Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.

Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya.

Semua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia. Mereka datang untuk mendidik manusia.

Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan orang yang tidak dipercaya dan menghasratkan apa yang tak dimiliki.

Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.

Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.

Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.

Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.

Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.

Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.

Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.

Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.

Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.

Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.

Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.

Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.

Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.

Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.

Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, akan mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.

Sesungguhnya, bukan beratnya beban yang menjadikan kita tertekan, tapi lemahnya sikap kita terhadap diri sendiri.

Berikut adalah 10 sifat orang yang melemahkan dirinya sendiri:
1. Orang lemah – menunggu semangat sebelum bertindak, yang sebetulnya tidak pernah 
    datang.
2. Orang lemah – lebih banyak berbicara tentang resiko daripada tentang tindakan.
3. Orang lemah – melihat orang yang rajin bekerja sebagai orang yang sombong dan sok  
     pamer.
4. Orang lemah – sering menasihati orang lain untuk berhati-hati terhadap resiko.
5. Orang lemah – lebih suka menjadi tukang analisa daripada menjadi pelaksana yang 
    menghadapi kenyataan. 
6. Orang lemah – kalau kalah logika dari orang pandai dan sukses, dia bilang: Ah, sok tahu! – 
     He he … puk puk.
7. Orang lemah – sering bilang ‘sok tahu’ kepada yang tahu, dan ‘ah teori’ kepada yang 
     sukses membuktikan.
8. Orang lemah – paling sering berbicara tentang nasib dan takdir, tapi dengan pengertian 
    yang salah. 
9. Orang lemah – sesungguhnya sudah lama menyerah, tapi memelihara penampilan sebagai 
     komentator.
10. Orang yang sudah lama menjadi penakut, tapi belum sukses – harus mencoba keberanian.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More