Tiga Pendatang
Baru di Tabel Periodik Unsur
Besar Kecil Normal
Tabel periodik
unsur kini semakin besar setelah Majelis Umum International Union of Pure and
Applied Physics (IUPAP) menyetujui nama tiga unsur yang baru pada akhir pekan
lalu. Unsur bernomor atom 110, 111, dan 112 itu diberi nama darmstadtium (Ds),
roentgenium (Rg) dan copernicium (Cn).
Unsur ini begitu
besar dan tidak stabil sehingga mereka hanya bisa dibuat di laboratorium dan
hancur menjadi unsur lain dengan sangat cepat. Mereka disebut unsur
“Superberat” atau Transuranium.
Tak banyak yang
diketahui tentang unsur baru ini karena mereka tidak cukup stabil untuk
diteliti lewat eksperimen. Mereka juga tak ditemukan di alam.
Majelis Umum
mengesahkan usulan nama yang diajukan oleh Joint Working Party on the Discovery
of Elements, yang merupakan lembaga bersama Serikat Internasional Fisika Murni
dan Terapan (IUPAP), dan Serikat Internasional Kimia Murni dan Terapan (IUPAC).
Copernicium, unsur
dengan nomor atom 112, yang sebelumnya dinamai ununbium, diberi nama seperti
astronom Polandia, Nicolaus Copernicus (1473-1543). Copernicus adalah orang
pertama yang menyatakan bahwa Bumi berputar mengelilingi matahari dan mengawali
Revolusi Copernicus.
Dalam
pernyataannya Juli 2009, Sigurd Hofmann, kepala tim penemu di GSI Helmholtz
Centre for Heavy Ion Research di Jerman, mengatakan mereka menamai unsur itu
dengan nama Copernicus “untuk menghormati seorang ilmuwan hebat, yang mengubah
pandangan kita tentang dunia".
Hofmann dan
koleganya pertama kali menciptakan sebuah atom tunggal dari unsur yang sangat
radioaktif ini pada 9 Februari 1996, dengan menumbukkan zinc dan timbal. Sejak
saat itu, 75 atom copernicium sudah dibuat dan dideteksi. Diperlukan waktu 10
tahun setelah penemuan dan eksperimen berulang kali sebelum tim itu mengakui
unsur 112 itu.
Unsur dengan nomor
atom 111 secara resmi dinamakan roentgenium oleh Majelis Umum. Unsur ini
ditemukan pada 1994 ketika tim di GSI menciptakan tiga atom unsur itu, sebulan
setelah mereka menemukan darmstadtium.
Roentgenium
memperoleh namanya dari nama fisikawan Jerman, Wilhelm Conrad Roentgen
(1845-1923), menggantikan nama sebelumnya, unununium. Roentgen adalah orang
pertama yang menghasilkan dan mendeteksi sinar X. Dia meraih hadiah Nobel
bidang fisika pada 1901 atas temuannya tersebut.
Darmstadtium,
unsur dengan nomor atom 110, pertama kali disintesis pada 9 November 1994 di
fasilitas GSI dekat Kota Darmstadt. Nama kota itulah yang menjadi dasar
penamaan unsur yang sebelumnya bernama ununnilium.
Unsur ini
ditemukan oleh Peter Armbruster dan Gottfried Münzenberg di bawah arahan
Hofmann. Darmstadtium tercipta dengan menabrakkan isotop berat timbal dengan
nikel-62, yang menghasilkan empat atom darmstadtium.
“Penamaan unsur
ini telah disetujui dalam rapat konsultasi dengan fisikawan di seluruh dunia
dan kami gembira melihat ketiga unsur itu dimasukkan ke dalam Tabel Periodik,”
kata Robert Kirby-Harris, Sekretaris Jenderal IUPAP.
1 komentar:
kita juga punya nih artikel mengenai 'tabel preodik', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/handle/123456789/3747
trimakasih
Posting Komentar