KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa karena telah memberikan segala kemudahan sehingga pembuat makalah dapat
menyelesaikan makalah filsafat tentang logika dengan mudah dan lancar. Makalah
ini disusun untuk menjelaskan tentang logika dan peranannya di filsafat.
Pembahasan makalah ini meliputi sejarah logika filsafat, pengertian logika,
macam-macam logika, logika sebagai cabang fisafat, dan kegunaan logika.
Makalah ini disusun
secara sistematis tentang logika filsafat dengan tujuan melengkapi tugas mata
kuliah filsafat. Dan makalah ini diharapkan dapat menjadi media informasi dan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai logika filsafat
bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
pembuat makalah telah
berusaha menyajikan materi pada makalah ini dengan sebaik-baiknya, tetapi
kekurangan dan kesalahan pasti ada. Seperti kata pepatah “ tak ada gading yang
tak patah”. Semua yang ada dibumi ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna
itu adalah kesempurnaan itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran dan
kritik yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik, sangat
diharapkan dan diterima tim penyusun dengan tangan terbuka. Akhirnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Amin
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa sehari-hari
kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak logis, argumentasinya
logis, kabar itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal dan
tidak logis adalah sebaliknya.
Ilmu kita pelajari karena
manfaat yang hendak kita ambil, lalu apakah manfaat yang didapat dengan
mempelajari logika? Bahwa keseluruhan informasi keilmuan merupakan suatu sistem
yang bersifat logis, karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya
terhadap logika.
Sebagai suatu ilmu yang
mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran
yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari pemikir-pemikir Yunani
yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam perkembangannya, logika
telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh para filosof. Logika juga
menarik minat filosof-filosof muslim sehingga menjadi pembahasan yang menarik
dalam masalah agama.
Logika tidak mempelajari
cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam bentuk yang paling
sehat dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan
cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran, terlepas dari
segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan
hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir
benar, efisien dan teratur.
Banyak permasalah
dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara menggunakan logika.
Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan menggunakan logika.
Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita selesaikan dengan
menggunakan logika?
Dengan demikian kami
menggangkat logika sebagai bahan bahasan dalam makalah ini. Dengan harapan mampu
menjadi bahan bacaan yang menarik dan mengandung daya positif.
B. Rumusan Masalah
Logika adalah salah salah
satu cabang filsafat yang mampu membantu manusia dalam memecahkan masalahnya.
Pembahasan filsafat amat luas dan kompleks sehingga menimbulkan beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah arti dari logika sebagai salah satu cabang dalam
filsafat?
- Bagaimana sejarah terlahirnya logika dalam filsafat?
- Apa macam-macam dari logika?
- Apakah fungsi logika dalam filsafat ilmu?
- Apakah kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Logika Dalam Kehidupan Sehari-hari
Logika berasal dari kata
Yunani Kuno yaitu λσγσς
(Logos) yang artinya hasil pertimbangan
akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Secara
singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus. Sebagai
ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: logika scientia)
yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu
logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus,
tepat dan teratur. Ilmu
disini mengacu pada kecakapan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu
pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan. Kata
logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Oleh
karena itu logika terkait erat dengan hal-hal seperti pengertian, putusan,
penyimpulan, silogisme.
Logika
sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya
penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran
yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia
yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari
pernyataan lain yang telah diketahui (Premis) yang nanti akan diturunkan
kesimpulan.
Logika juga merupakan
suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek, hal ini
yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam
proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan
menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak
dilakukan dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut
kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila
pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan
dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan
bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.
B. Sejarah Logika
Logika
dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani
pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan
jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.
Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau
asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.
Aristoteles kemudian
mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica.
Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe
alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Sejak
saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai
dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan memberikan
saran-saran dalam bidang ini. Pada
masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara
khusus meneliti berbagai argumentasi
yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika
yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang
masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.
Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, murid
Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum,
melanjutkan pengembangn logika. Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan
oleh Zeno dari Citium 334 SM - 226 SM pelopor Kaum Stoa. Sistematisasi logika terjadi pada
masa Galenus (130 M - 201 M) dan
Sextus Empiricus 200 M, dua
orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.
Kaum
Sofis, Socrates, dan Plato tercatat sebagai tokoh-tokoh yang ikut merintis
lahirnya logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus
dan Kaum Stoa. Logika dikembangkan secara progresif oleh bangsa Arab dan kaum
muslimin pada abad II Hijriyah. Logika menjadi bagian yang menarik perhatian
dalam perkembangan kebudayaan Islam. Namun juga mendapat reaksi yang
berbeda-beda, sebagai contoh Ibnu Salah dan Imam Nawawi menghukumi haram
mempelajari logika, Al-Ghazali menganjurkan dan menganggap baik, sedangkan
Jumhur Ulama membolehkan bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya.
Filosof Al-Kindi mempelajari dan menyelidiki logika Yunani secara khusus dan
studi ini dilakukan lebih mendalam oleh Al-Farabi.
Selanjutnya
logika mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika menjadi sangat dangkal dan
sederhana sekali. Pada masa itu digunakan buku-buku logika seperti Isagoge dari
Porphirius, Fonts Scientie dari John Damascenus, buku-buku komentar
logika dari Bothius, dan sistematika logika dari Thomas Aquinas. Semua
berangkat dan mengembangkan logika Aristoteles.
Pada
abad XIII sampai dengan abad XV muncul Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus
Lullus, Wilhelm Ocham menyusun logika yang sangat berbeda dengan logika
Aristoteles yang kemudian kita kenal sebagai logika modern. Raymundus Lullus
mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud
membuktikan kebenaran - kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda
induktif dalam bukunya Novum Organum Scientiarum . W.Leibniz menyusun
logika aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian.
Emanuel Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki
bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman. Selain itu George
Boole (yang mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel, dan G. Frege
tercatat sebagai tokoh-tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Logika Modern. Pada
abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione,
Eisagoge oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas
Aquinas 1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan
sistematisasi logika.
Lahirlah logika modern
dengan tokoh-tokoh seperti:
- Petrus Hispanus 1210 - 1278)
- Roger Bacon 1214-1292
- Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru
yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
- William Ocham (1295 - 1349)
Pengembangan dan
penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes (1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An Essay Concrning Human
Understanding. Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan logika induktif yang
diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum. J.S. Mills (1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada
pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic.
Lalu logika diperkaya dengan
hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:
· Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars
Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan
akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
· George Boole (1815-1864)
· John Venn (1834-1923)
· Gottlob Frege (1848 - 1925)
Lalu Chares
Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang
pernah mengajar di John
Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya
tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirce’s Law) yang
menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda (general theory of
signs).
Puncak kejayaan
logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica
tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).
C. Macam - Macam Logika
Setelah
mempelajari tentang filsafat ilmu lebih mendalam lagi, ternyata didalamnya
terdapat banyak sekali materi yang disajikan. Yang salah satunya adalah tentang
logika, dan logika sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Logika Alamiah
Logika Alamiah adalah kinerja akal budi
manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum mendapat pengaruh-pengaruh
dari luar, yakni keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang
subyektif. Yang mana logika alamiah manusia ini ada sejak manusia dilahirkan.
Dan dapat disimpulkan pula bahwa logika alamiah ini sifatnya masih murni.
2. Logika Ilmiah
Lain halnya dengan logika alamiah, logika
ilmiah ini menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati
dalam setiap pemikiran. Dengan adanya pertolongan logika ilmiah inilah akal
budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih
aman. Logika ilmiah ini juga dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau
setidaknya dapat dikurangi. Sasaran dari logika ilmiah ini adalah untuk memperhalus
dan mempertajam pikiran dan akal budi.
D. Logika Sebagai Cabang Filsafat
Filsafat
adalah kegiatan / hasil pemikiran /permenungan yang menyelidiki sekaligus
mendasari segala sesuatu yang berfokus pasa makna dibalik kenyataan atau teori
yang ada untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.
Logika
adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan
lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya
serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba
membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.Logika
digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi
yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai
cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.
Logika
sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir. Logika
membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut
dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau
aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil
keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk
memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang
logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.
Logika
bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Adakah
metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang
dimaksud pendapat yang benar? Apa yang membedakan antara alasan yang benar
dengan alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan cabang yang timbul dari
persoalan tentang penyimpulan.
E. Kegunaan Logika
Logika membantu manusia
berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak, manusia
mendasarkan diri atas prinsip ini. Logika menyampaikan kepada berpikir benar,
lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseoranng, karena itu ia
mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang
dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat. Selain hubungannya erat
dengan filsafat dan matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan
berbagai metode logis (logical methods) yang banyak sekali
pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang umumnya pertama dipakai
oleh suatu ilmu.
Selain itu logika modern
(terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang cermat, lambang
yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran yang
betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam
suatu bidang ilmu, melainkan ternyata juga mempunyai penerapan. Misalnya dalam
penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik, yang tidak
bersangkutan dengan argumen.
Pengertian ilmu logika
secara umum adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir benar. Jadi
dalam logika kita mempelajari bagaimana sistematika atau aturan-aturan berpikir
benar. Subjek inti ilmu logika adalah definisi dan argumentasi. Yang
selanjutnya dikembangkan dalam bentuk silogisme.
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:
- Membantu setiap orang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,
- tertib, metodis, dan koheren atau untuk menjaga kita supaya selalu berpikir benar.
- Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
- Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis.
- Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir kekeliruan serta kesesatan.
- Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
- Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.
Karena
yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar
maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang
selalu benar dalam berpikir. Itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan
aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam menggunakan aturan-aturan
itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.
Kegunaan dari kita
belajar logika adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana apabila
ada suatu masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar. Disamping itu
belajar logika juga sangat bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga logika
merupakan dasar ilmu psikologi yang paling mendasar. Intinya dengan belajar
logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin berkembang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa logika berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata logos berarti perkataan atau sabda. Secara umum
logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Logika ini dimulai
dari tahun 624 SM sampai 548 SM oleh Thales yang disebut sebagai Bapak Filsafat
kemudian dikembangkan kembali oleh Aristoteles dengan mengenalkan logika
sebagai ilmu. Logika terbagi menjadi dua macam yaitu : logika alamiah dan
logika ilmiah. Dalam perkembangannya logika juga disebut sebagai cabang
filsafat. Logika sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk berpikir lurus,
efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
B. Saran
Logika sebagai cabang
dalam filsafat ilmu menuntun kita untuk berpikir benar dan tidak salah dalam
mengambil keputusan. Selain itu berpikir secara logika mampu melatih kita untuk
berpikir secara lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran
dan menghindari kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah.
13 komentar:
"Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa logika berasal dari bahasa latin yaitu dari kata logos berarti perkataan atau sabda...", ingin saya tanyakan apakah kesimpulan yang ditarik ini terlalu umum sehingga akan menghilangkan definisi asasi dari logika itu sendiri?
izin copas ya
maaf kalau boleh saya tahu, ini sumber pustaka'nya dri mna ya ?
mngkn bsa membantu dalam pembuatan paper :)
apakah ada daftar pustakanya?
terima kasih untuk ilmunya..semoga dengan mempelajari LOGIKA saya dapat berfikir dengan kritis dan tept...
terima kasih untuk ilmunya..semoga dengan mempelajari LOGIKA saya dapat berfikir dengan kritis dan tept...
Artikelnya sangat bermanfaat dan memberi inspirasi. Kebetulan saya sedang mencoba menulis artikel mengenai perkembangan dan sejarah logika dari awal hingga saat ini. Boleh saya minta daftar pustaka artikel ini, Mas? Untuk referensi dalam membuat artikel.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
membantu saya ini
terimakasih bahan bacaan yang sangat bermanfaat
makasih banyak materinyaa
My blog
Terimakash atas memberikan ilmu berpikir efisein dan benarnya.
Kaum hawa
Posting Komentar